Kurikulum Terpadu Berbasis Nilai-Nilai Islami
Keywords:
Kurikulum, Terpadu, Islam, PendidikanAbstract
Kerangka pemikiran yang melandasi penelitian ini adalah, bahwa Kurikulum terpadu berbasis nilai-nilai islami merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pendidikan umum dan agama. Sehingga diharapkan peserta didik menjadi pribadi yang integrated yang memilki pengetahuan umum dan agama yang sesuai dan selaras dengan lingkungan sekitarnya. Latar belakang penelitian ini adalah implementasi kurikulum terpadu yang belum berjalan dengan baik, masih ada tumpang tindih antara program satu dengan yang lainnya. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1) Bagaimana konsep kurikulum terpadu. 2) Bagaimana implementasi kurikulum terpadu. 3) Bagaimana evaluasi kurikulum terpadu. 4) Apa faktor pendukung dan penghambat kurikulum terpadu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana efektivitas kurikulum terpadu berbasis nilai-nilai Islami yang dilaksanakan di SMA Pesantren Terpadu Hayatan Thayyibah Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Adapun teknik analisis data dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik pemeriksaan data menggunakan uji kredibilitas, transferabilitas, depandabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Konsep kurikulum terpadu yang dikembangkan di sekolah ini menggunakan jenis corelated curriculum antara kurikulum nasional (kurtilas) dengan kurikulum kepesantrenan sebagai pengembangan nilai-nilai Islaminya. 2) Implementasi kurikulum terpadu yang dilaksanakan di sekolah ini adalah integrasi kurikulum nasional (kurtilas) terhadap kurikulum kepesantrenan dengan mata pelajaran rumpun keagamaan yang rujukannya diambil dari kitab klasik, namun pada prakteknya menggunakan mata pelajaran terpisah (separate subject curriculum) dengan pengembangan program character building sebagai pembiasaan karakter baik di lingkungan pesantren. 3) Evaluasi kurikulum terpadu dengan melibatkan kepala sekolah melalui supervisi secara berkelanjutan terhadap pelaksanaan pengembangan kurikulum. Sedangkan guru sebagai pelaksana di kelas menggunakan pendekatan proses dan hasil melalui ujian lisan, tulisan, dan observasi terhadap perilaku peserta didik. 4) Faktor pendukungnya adalah manajemen dan fasilitas sekolah yang baik, suasana lingkungan sekolah berbasis pesantren berjalan dengan baik. Faktor penghambatnya adalah kurangnya komunikasi antara pihak sekolah dengan orangtua, struktur kurikulum sekolah gemuk karena jumlah mata pelajaran yang banyak.
References
A. Steenbrink, Karel. Pesantren, Madrasah, Sekolah; Pendidikan Islam dalam Kurun Modern. Jakarta: LP3ES.
An-Nahlawi, Abdurrahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat. Bandung: CV Diponegoro, 1989.
Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Dakir. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren; Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES, 2011.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuntitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
http://lifestyle.kompas.com/read/2012/12/21/10534239/82. Pelajar tewas sia-sia karena tawuran. Di akses tanggal 04 Januari 2018.
https://metro.tempo.co/read/531130/tawuran-sekolah-jakarta-naik-44-persen. Di akses tanggal 04 Januari 2018.
Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.
Khaeruddin dkk. KTSP Konsep dan Implementasinya di Madrasah. Jogjakarta: MDC Jawa Tengah dan Pilar Media, 2007.
Khozin. Jejak-Jejak Pendidikan Islam di Indonesia. Malang: UMM Press, 2006.
Manpan Drajat, M. R. E. (2015). Etika Ptrofesi Guru. Alfabeta.
Effendi, M. Ridwan dan Manpan Drajat. Etika Profesi Guru. Cet. I: Bandung; Alfabeta, 2014.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.
Muhaimin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.
Muthohar, Ahmad. Ideologi Pendidikan Pesantren. Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2007.
Nata, Abuddin. Kapita Selekta Pendidikan Islam; Isu-isu Kontemporer tentang Pendidikan Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Nata, Abuddin. Manajemen Pendidikan; Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2010.
Nasution, S. Azas-azas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Sabda, Syaifuddin. Model Kurikulum Terpadu IPTEK dan IMTAQ. Ciputat: Ciputat Press Group, 2006.
Shadily, Hasan. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Sukmadinata, Nana Syaodih dan R. Ibrahim. Teori Kurikulum dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan; Bagaian I Ilmu Pendidikan Teoretis. Bandung: Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, FIP UPI, 2009.
Tafsir, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islami; Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.
Tim Mutu JSIT. Standar Mutu Sekolah Islam Terpadu. Jakarta: Jaringan Sekolah Islam Terpadu, 2010.
Tim Pakar Manajemen Pendidikan UNM. Manajemen Pendidikan; Analisis Substantif dan Aplikasinya dalam Institusi Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang, 2003.
Tim Penulis Departemen Agama. Pola Pembelajaran Pesantren. Jakarta: 2003.
Published
How to Cite
Issue
Section
Paedagogie: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam allow the author(s) to hold the copyright without restrictions and allow the author(s) to retain publishing rights without restrictions and authors who publish with this journal agree to the following terms:
In developing strategy and setting priorities, Paedagogie: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam recognize that free access is better than priced access, libre access is better than free access, and libre under CC-BY-SA or the equivalent is better than libre under more restrictive open licenses. We should achieve what we can when we can. We should not delay achieving free in order to achieve libre, and we should not stop with free when we can achieve libre.
Paedagogie: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam has a CC-BY SA license or its equivalent as the optimal license for publication, distribution, use and reuse of scientific work. This license is under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.